Gigi Bermasalah Hambat Perkembangan Anak
Karena itu, para orang tua harus menanamkan suatu prinsip dalam dirinya bahwa 'Saya ingin anak saya bebas dari sakit gigi, dan memberi mereka awal kehidupan yang baik, sehingga mereka mampu bersaing di masa depan mereka'.
Demikian pula yang tergambar dalam hasil diskusi internal yang digelar pihak Lintas bersama sejumlah ibu-ibu berusia di atas 30. Pada dasarnya, para ibu menginginkan anaknya mampu melewati masa depan yang penuh kompetisi yang lebih keras dibandingkan yang terjadi sekarang ini. Untuk itu, anak perlu dibina sejak usia dini 'bagaimana survive' di masa depan.
'Bagaimana survive', menurut mereka, bukan menjadi nomor satu di sekolah, karena nomor satu bukan jaminan untuk survive. 'Bagaimana survive' membutuhkan kreativitas dan kebebasan, tak gampang menyerah, dan mampu menghadapi berbagai masalah. Proses pembelajaran itu dapat terhambat hanya karena masalah kesehatan gigi, karena masalah gigi bisa membuat anak kehilangan percaya diri, sekaligus kehilangan konsentrasi.
Tak pelak, gigi merupakan organ manusia yang terpenting. Tanpa gigi, manusia tidak akan enak dalam mencerna makanan. Gigi berfungsi untuk mengunyah setiap makanan yang masuk ke mulut untuk diteruskan ke tubuh manusia, tentunya makanan yang sudah halus. Proses ini akan terus berlangsung mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa.
Pertumbuhan gigi dimulai dengan tumbuhnya dua gigi seri rahang bawah pada saat bayi berusia 6-9 bulan disusul dengan gigi seri rahang atas. Pada usia 7-10 bulan tumbuh dua gigi seri depan kedua (di samping gigi seri pertama) rahang atas maupun bawah. Kadang gigi seri kedua di rahang bawah tumbuh lebih dulu sebelum gigi seri kedua rahang atas.
Lalu, satu gigi geraham depan tumbuh pada usia 16-20 bulan. Gigi taring juga mulai muncul pada usia yang sama. Gigi geraham kedua tumbuh pada usia 23-30 bulan. Biasanya, anak akan punya gigi susu lengkap (20) pada usia 3 tahun. Lalu, satu per satu gigi susu itu tanggal dan digantikan gigi permanen yang jumlahnya 32 buah, yang dimulai saat anak berusia 5-6 tahun sampai gigi geraham bungsu muncul pada usia 19-22 tahun.
Mulai tumbuhnya gigi merupakan proses penting dari pertumbuhan seorang anak. Orang tua harus mengetahui cara merawat gigi anaknya tersebut, dan orang tua juga harus mengajari anaknya cara merawat gigi yang baik. Walaupun masih memiliki gigi susu, seorang anak harus mendapatkan perhatian serius dari orang tua. Sebab, kondisi gigi susu akan menentukan pertumbuhan gigi tetap si anak nanti.
Merawat gigi sejak dini juga menghindari proses kerusakan gigi, seperti gigi berlubang, keropos, dan pembengkakan pada gusi. Harus dibiasakan untuk periksa secara rutin ke dokter gigi setiap enam bulan sekali.
Kebiasaan merawat gigi dapat dimulai sejak bayi, yaitu dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang dihangatkan, kemudian digosokkan pada gusi bayi. Bila anak sudah agak besar, orang tua harus membantu untuk memulai rutinitas menggosok gigi. Caranya adalah dengan mengajari bagaimana memegang dan menggosok gigi dengan benar.
Selain itu, orang tua harus memperhatikan pola makan anaknya. Apakah termasuk makanan yang dapat merusak gigi atau bukan. Jangan terlalu memberi anak makanan yang manis dan lengket, karena makanan jenis ini mudah tertinggal dan melekat pada gigi dan bila terlalu sering dan lama akan berakibat tidak baik. Makanan manis dan lengket tersebut akan bereaksi di mulut dan membentuk asam yang merusak email gigi.
Hal inilah yang akan mengakibatkan timbulnya gangguan, misalnya gigi berlubang, gigi tanggal sebelum waktunya, gangguan pada ukuran, bentuk maupun jumlah gigi. Untuk mencegah hal itu, berikanlah makanan yang berserat, seperti sayursayuran dan buah-buahan, yang membutuhkan proses pengunyahan berulang-ulang.