Mengenal Campak, Mengatasi Dampak
Campak, tampek, morbili, atau measles adalah penyakit yang dapat mematikan yang disebabkan oleh infeksi virus morbili atau rubeola. Campak jarang dialami bayi berusia kurang dari lima bulan, karena bayi masih memiliki kekebalan yang diturunkan dari ibunya, kecuali jika Ibu pernah kena campak atau tidak pernah mendapatkan imunisasi campak.
Campak sangatlah menular. Apabila seseorang penderita campak bersin atau batuk, percikan cairan ludah atau lendir akan tersebar di udara. Jika bayi terkena percikan tersebut, bayi dapat terinfeksi. Bayi juga dapat terinfeksi dari kontak dengan kulit penderita campak, atau bila menggunakan alat makan atau handuk yang sama. Berada di ruangan yang sama dengan penderita campak selama sedikitnya 15 menit atau berkontak secara langsung dengan penderita campak juga dapat menyebabkan bayi tertular. Apabila bayi belum pernah diimunisasi dan belum pernah menderita campak, kecenderungannya untuk tertular semakin besar. Karena itu, penderita campak harus diisolasi agar tidak menulari yang lain.
Setelah bayi terkena virus campak, memerlukan waktu sekira 10 hari untuk timbulnya gejala. Gejalanya diawali batuk dan pilek yang disusul demam yang turun-naik. Gejala ini mirip dengan flu biasa. Demam biasanya dibarengi mata memerah dan berair, sariawan, atau diare, yang berlangsung sekira lima hari. Selanjutnya, mulai bermunculan bercak-bercak merah di belakang telinga yang menjalar ke leher, dada, punggung, dan perut. Bercak-bercak merah akan tinggal pada tubuh penderita selama kurang lebih seminggu dan selanjutnya berubah kehitaman. Bercak-bercak merah kehitaman dan kulit kering bersisik merupakan gejala khas pada campak. Bayi pun dapat mengalami penurunan berat badan dan menjadi lemah.
Jika bayi terkena campak, tidak banyak yang dapat Ibu lakukan untuk mengobatinya. Karena campak disebabkan oleh virus, maka antibiotik tidak berguna. Penyakit campak akan sembuh sendiri kira-kira dalam seminggu.
Namun, untuk mempercepat kesembuhan dan membuat bayi nyaman, yang dapat Ibu lakukan adalah:
Pastikan bayi beristirahat cukup.
Jauhkan bayi dari anak-anak lainnya atau orang lain sekurang-kurangnya selama empat hari setelah timbul ruam kemerahan agar tidak menular.
Berikan cairan yang cukup, baik dari ASI maupun susu formula, untuk menghindari dehidrasi dan menurunkan demam. Berikan asupan cairan dan makanan dalam porsi kecil, namun sering.
Berikan obat penurun panas. Sebaiknya segera bawa ke dokter agar mendapat obat penurun panas sesuai kebutuhan bayi.
Kompres bayi jika suhu tubuhnya panas, namun jangan sekali-kali menyelimutinya karena panas tubuhnya justru akan meninggi, sehingga dapat menyebabkan kejang demam.
Sebaiknya bayi tidak dimandikan, namun tetap dibasuh air hangat untuk menjaga kebersihan tubuhnya.
Berikan bedak salisil atau bedak dingin bayi guna mengurangi rasa gatal.
Campak dapat dicegah dan gejalanya dapat dikurangi. Cara terbaik adalah memberikan imunisasi MMR atau imunisasi campak pada anak pada usia sembilan bulan dan enam tahun.
Jadi Ibu, jangan panik jika buah hati menderita campak. Segera konsultasikan dengan dokter jika bayi menunjukkan gejala campak.
Sumber : http://www.ibudanbalita.com