Sumber: ibu ibu DI

Tanya
Apa masih kepagian kalau anak umur 4 th kurang di les kan piano? Dimana bisa dapatkan step by step untuk mengajarkan anak sekecil itu, Apa mulai dari not balok? [dn]

Jawab
Dari dulu, aku paling anti baca not balok. Aku tidak pernah tau tentang perpianoan. Dari dulu sih, asal fun-fun saja, karena sudah ada, ya aku mainkan. Sambil matanya lihat ke angka yang 1 2 3 nya saja dan tangannya yang jalan tapi lumayan, waktu SD jadi kepilih untuk wakil main piano. Sekarang ke anakku iseng, sambil nostalgia ceritanya. aku asal saja, sambil nyanyi-nyanyi bintang kecil, naik kereta api, hujan, seperti lagu-lagu anak, sambil bermain pianonya. cuma begitu saja gimana ya? tidak ada terpikir untuk memberi les anak main piano, ibunya saja anti baca not balok dan nantinya buat apa ya moms? minta sharingnya ya, sepertinya banyak yang minat sama piano ini, ada lebihnya ya ke perkembangan otak/kreativitas? [af]

Anak sepupuku mulai dari umur 3 & 5 tahun, ini kakak beradik, kemaren waktu aku lebaran ke rumah sepupuku dia bilang yang lebih pintar adiknya yang dari umur 3 tahun belajar pianonya, mereka kursusnya di YMI Manggarai. kalau anakku belum ikutin, mau ke KMA yang punya Yamaha di daerah Cibubur tapi kursusnya hari sekolah kalau tidak Rabu/Kamis jam 14.00, tapi masih kasihan karena dia pulang sekolah jam 11.00 kalau kamis pulang jam 12.30 karena dilanjutkan ada ekstra kulikuler, mungkin aku mau masukkan ke Purwacaraka Studio di Depok yang kelas vokal dulu [Im]

Mozart 4 tahun sudah bisa main piano. Tidak kepagian, kalau memang anaknya memang suka, dikursuskan saja. Sayang kalau bakatnya telat diasah. Musik penting sekali. Aku juga mau kursusin anakku piano, tapi lagi mikir, enaknya dimasukkin ke sekolah musik atau panggil guru privat ya? Soalnya anakku masih 3 tahun. Aku tadinya mau mengarahkan anakku main gitar. Jadi aku belikan gitar supaya dia bisa main. Tapi ternyata anakku tidak mau, gitarnya disandang terus kayak pacul. Dia maunya main piano saja. Ya sudah. Gitarnya aku lupakan. Ikutin saja dia maunya apa. Biola juga asik sekali. Aku dulu ingin sekali bisa biola, tapi apa daya besar di tengah hutan siapa juga yang mau mengajarkan main biola. Musik tidak bisa dipaksakan. Seperti aku dipaksa main trumpet dulu dan tidak pernah bisa, karena maunya main angklung [Fe]

Di yamaha minimal 3,5 tahun sepertinya, awalnya diperkenalkan bunyi-bunyian berbagai alat musik mengenal ritme ketukan lagi tangga nada sederhana – do re mi, kalau memang sudah usianya bertambah mungkin baru fokus ke salah satu alat musik yang disukai sang anak kira-kira begitu. Aku juga ada rencana mau memasukan anakku ke kursus musik, makanya sudah survey ke beberapa tempat kursus [Su]

Sharing pengalaman saja ya, anakku dulu pertama kali les piano umur 4 tahun, waktu itu aku masukin di KMA (Kursus Musik Anak) nya Yamaha, jadi ikut kelas atau group, 1 kelas kira-kira 7-8 anak, tidak les private. waktu itu sih ada yang bilang kalau les private, takut anaknya jenuh, jadi lebih baik diikutkan di kelas, dan ternyata buat anakku cocok, sampai KMA 4 lulus, dia sudah bisa baca not balok, baca lagu, setelah itu baru penjurusan, anakku pilih ke piano. Waktu umur 5 tahun, sempat juga aku arahkan untuk ke biola, ternyata anaknya lebih suka ke Piano, ya sudah, jadinya les piano. [Rn]

Kebetulan anakku sekarang aku masukin ke kursus musik khusus balita, tempatnya di jalan Fatmawati. Rencananya aku mau masukkan ke playgroup Gita Niti di Jalan panglima polim. Metode pengajaran ditempat kursus khusus balita itu adalah pengenalan, jadi anak2 (sekelas 6 orang) diajak mendengerkan musik/lagu, lalu diajak "mendengarkan" ketukannya, tapi namanya juga anak2 2-3 tahunan, caranya mengajarnya juga sambil bermain. [Ik]

Sepupuku yang perempuan juga kursus biola dari smp, sekarang dia sudah sma dan itu juga pilihannya sendiri, orang tuanya saja kaget kenapa pilihnya biola, padahal kakaknya yang perempuan juga pilihnya gitar, ternyata karena dia sering lihat vanessa mae main jadi dia ingin sekali seperti itu. Menurut tanteku setiap dia menunggu sepupuku kursus, ternyata yang les itu bukannya hanya anak-anak, orang dewasa juga banyak, jadi temen sekelas sepupuku itu ada yang sudah nenek-nenek ada yang pegawai telkom, ada mahasiswa juga. Kalau menurut aku, biola sekarang sudah banyak juga penggemarnya, jadi sepertinya pasti di sekolah musik seperti yamaha / kaiwa / modern, pasti sudah ada kelas biola. [In]

Temannya anak saya juga sudah mulai belajar biola sejak umur 5 tahun, sekarang sudah dia umur 9 tahun, mainnya sudah bagus juga. Selain les biola, sebelumnya sudah les piano lebih dulu, jadi sekarang les 2 alat musik sekaligus. Kalau tidak salah, tempat les biola untuk ana-anak yang bagus di Amadeus. Pendiri sekolah musik ini Grace Sudargo yang juga pemain biola, jadi dia tahu bagaimana cara yang menarik untuk mengajar anak-anak kecil bermain biola. Belajar main biola ini harus betul-betul tekun, karena harus memproduksi nada yang tepat, tidak seperti piano yang tinggal tekan saja. Biola juga lebih sulit daripada gitar karena fretless.

Anakku sudah 5,5 thn jadi sudah saatnya belajar musik dengan serius, tapi kalau nanti dia tetap dengan pendiriannya, apa boleh buat, terpaksa aku harus hunting biola. Biola ukuran ½ yang buatan Cina harganya tidak terlalu mahal, sekitar ½juta, jadi masih lumayan, tidak terlalu rugi kalau anaknya bosan. [Sy]

Aku agak lupa persisnya, kira-kira 1-1.5 tahun, jadi KMA 1 kira- kira 3-4 bulan baru ujian , KMA 2 juga kira-kira 3-4 bulan lalu ujian dst. Disini anaknya tidak melulu teori, tapi juga pegang alat musik, pakai electone, ada nyanyinya, ada latihan jari-jari, ada PR mewarnai dan bikin not balok, jadi membuat anaknya menjadi tertarik, tidak bosan, meskipun begitu maksudnya tidak terus menerus pegang electone) pada saat ujian KMA 1 nanti, anaknya sudah bisa memainkan lagu, karena disitu kan ada juga ujian untuk memainkan lagu, hearing, dsb. Hanya saja kalau menurut aku dengan dasarnya di KMA tadi, penguasaan not balok, hearing , maksudnya basicnya menguasai sekali. Jadi jangan khawatir bahwa anaknya akan malas/bosan, karena anaknya tetap memainkan electone setiap kursusnya, hanya memang bukan piano, tapi electone. (ini menurut aku sendiri ya (aku juga tidak terlalu mengerti soal music, dan tidak bisa piano) bisa jadi anaknya dikenalkan electone dulu, karena jari-jarinya kan masih kecil, kalau piano untuk menekan beberapa kunci-kunci di piano, panjang dan jari tangannya masih tidak cukup untuk menjangkau tuts, ini hanya berdasarkan pemikiran orang awam. Satu lagi, anakku waktu itu les musik juga berdasarkan saran dari dsa karena anakku ini galak dan memang betul sekarang ini emosinya cukup stabil dan lebih teratur dan sejauh ini anakku menikmatinya sampai sekarang, belum bosen dia dengan les pianonya. [Ri]

Aku pakai metodenya Alfred untuk murid-murid kecilku. Aku juga masih banyak belajar. sejauh ini murid-murid kecilku juga lebih mudah mencernanya dan penyampaiannya juga terstruktur. Aku pribadi memang prefer anak mulai belajar instrumen piano di umur 4-5 tahun. Kalau lebih kecil metodenya sudah lain lagi, lebih banyak mengembangkan sense of music nya dulu, belajar rhythm, singing, and listening. Dan lagipula untuk yang lebih kecil dari 4 th. biasanya jari-jarinya masih terlalu mungil untuk memencet tuts piano, makanya biasanya pakai keyboard dulu. Sorry, dari yang aku pernah baca di bukunya ibu Latifah Khodijat (guru piano senior indonesia), pemakaian keyboard sebagai pengganti piano di awal, akan membuat jari-jari 'malas' karena touchingnya terlalu ringan, perlu banyak koreksi nantinya. Seperti anakku itu aku memang lebih banyak mengajari rhythm supaya dia punya sense of rhythm dulu. Dari beberapa seminar dan workshop yang aku ikutin, memang basicnya belajar musik ya dari rhythm, seperti tepuk tangan, menyanyi, menari, berbaris, dll. Dan belajar musik itu dasarnya harus fun. Pengenalan musik seperti ini sudah bisa dilakukan sejak 0 tahun. Di mulai dari listening, singing, lalu makin besar anak bisa mulai dibelikan alat2 perkusi sederhana seperti yang suka dipakai guru-guru TK yang bisa dipakai sambil dengerin musik. Itu sudah cukup untuk menumbuhkan sense musicnya, dan kita-kita guru instrumen musik sudah tidak usah susah-susah lagi mengajarkan cara memainkan instrumennya, karena anaknya sudah punya sense.

Lalu, hati-hati memilih sekolah musik, sekolah musik yang bagus punya program dan kurikulum yang jelas, dan berorientasi ke pendidikan musik. Gurunya juga ada yang player, ada yang pendidik. Soalnya ada kursus musik yang berorientasi ke bisnis musik, aku tidak bisa sebut nama tapi aku sudah pernah masuk ke sistemnya mereka, jadi lumayan tahu [Lt]
View Post
TERNYATA menyiapkan si anak masuk sekolah bukan persoalan mudah. Tak semudah mengembalikkan telapak tangan. Ternyata menyiapkan anak masuk sekolah tak hanya berhenti pada menyiapkan biaya dan berbagai keperluan lain. Ternyata menyiapkan anak masuk sekolah tak berhenti hanya pada mengatakan "ya" pada keinginan si anak untuk sekolah. Masih ada hal lain yang mesti diperhatikan sebelum anak dibiarkan masuk sekolah. Bahkan hal lain ini menjadi hal paling penting yang tak semestinya ditinggalkan atau dianggap remeh.

Berikut ini kami berikan beberapa poin yang bisa dijadikan pegangan untuk menyiapkan anak-anak Anda untuk masuk ke sebuah sekolah. Ke sebuah lingkungan pendidikan yang baru. Tapi poin-poin ini bukan kata akhir. Anda masih harus membuka mata dan telinga terhadap berbagai unsur atau informasi yang berguna untuk kelancaran dan kelangsungan pendidikan anak Anda.

Biarkan anak berbicara.

Anda ingin anak Anda berhasil? Jangan memaksakan kehendak Anda. Anda ingin anak Anda bisa menikmati semua proses pendidikan di sekolah. Jangan menekan anak Anda untuk mengikuti keinginan Anda. Benar bahwa Anda ingin mencari sekolah favorit. Sekolah yang mahal. Tapi keinginan Anda itu tak akan berguna jika anak Anda tak suka. Apa artinya sebuah sekolah yang mahal tapi ternyata anak Anda tak enjoy? Bukankah yang menempuh pendidikan adalah anak Anda dan bukan Anda. Jadi, biarkan anak Anda memilih sekolah yang ia tahu dan rasa bisa membantunya mengaktualisasikan diri, bisa mengembangkan diri. Sikap semacam itu bisa membuatnya bisa lebih senang mengikuti proses yang ada di sekolah.

Mengunjungi sekolah.

Poin berikut yang mesti Anda perhatikan adalah atmosfer sekolah. Ingat, situasi atau iklim sekolah turut berpengaruh terhadap kesuksesan belajar sang anak. Bukankah Anda tak mau memasukkan anak Anda ke sekolah yang iklimnya tak bagus? Itu berarti, sebelum Anda menjatuhkan pilihan Anda pada sebuah sekolah, Anda harus tahu lebih dulu situasi dan iklim sekolah itu. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah mengunjungi sekolah itu bagus untuk pendidikan anak Anda, Anda bisa langsung menjelaskan atau menunjukkan letak ruangan, peralatan sekolah atau juga guru-gurunya. Ini menjadi langkah awal yang baik supaya anak Anda tidak kaget, kagok dan bingung menghadapi situasi yang serbabaru.

Membahas apa yang dirasakan anak.

Setelah menentukan sekolah mana yang cocok, Anda pasti (atau mungkin) mengantarnya pada hari pertama sekolah. Dalam perjalanan ke sekolah itu, sebaiknya Anda mulai dengan pembicaraan ringan seputar sekolah. Seperti menguraikan tentang pengalaman baru yang akan dilaluinya. Dengan mengenali perasaannya sendiri, anak akan merasa lebih siap menghadapi atau menjalani situasi baru yang bakal segera dialaminya. Anda dapat menenangkan perasaannya dengan memberikan perhatian penuh dan mendengarkan apa yang ia ungkapkan. Anda sebaiknya juga membahas apa yang dirasakan anak. Dengarkan keluh kesahnya. Berikan jawaban sederhana yang membangun motivasi agar memiliki gambaran positif tentang sekolah.

Memberikan penguatan.

Anda kemudian dapat memberikan penguatan (encouragement), jika ternyata anak Anda takut, gugup dan bingung, bahwa semua yang dirasakannya itu sangat wajar pada tahap awal. Bahwa semua orang akan mengalami hal itu. Bahwa semua orang pasti punya kekagetan, kebingungan dan kegugupan yang sama. Lalu Anda bisa memberanikan anak Anda untuk menghadapinya dengan mengatakan bahwa Anda menyayanginya dan mendukungnya. Anda bisa juga mengatakan bahwa Anda akan berada di sisinya ketika ia membutuhkan Anda, sekalipun tidak duduk di sebelahnya di dalam kelas. Anda bisa juga mengajaknya berdoa agar ia memiliki keberanian.

Jangan cemas.

Sebagai orangtua Anda harus bersikap santai dan berpikir positif dalam menghadapi anak Anda yang akan mulai memasuki dunia sekolah yang baru. Ini menjadi hal yang penting Anda ketahui karena seringkali justru orangtua yang lebih cemas dalam menghadapi kondisi semacam itu. Jangan memperlihatkan kecemasan dan kegelisahan semacam itu akan menurunkan rasa percaya dirinya. Bukankah anak Anda bisa mengeluh, "Kalau orangtua saya bisa gelisah seperti ini, berarti ada hal yang tak beres." Sebaiknya berikan si kecil dorongan semangat. Tak ada salahnya Anda mulai dengan joke ringan yang menghibur agar anak Anda menjadi lebih terhibur.

Latih anak mengurus kebutuhan sendiri.

Sebelum sekolah, anak sebaiknya sudah mampu mengurus kebutuhan dasar untuk dirinya sendiri. Misalnya, bisa makan sendiri tanpa bantuan, atau anak bisa memberitahukan kepada Anda jika ia lapar, haus, atau ingin buang air (kecil atau besar). Jika perlu, seminggu atau sepuluh hari sebelum sekolah dimulai Anda sudah mengatur jadwal untuk anak Anda. Misalnya, atur jadwal kapan anak Anda tidur, kapan bangun dan kapan bekerja. Ingat, pendidikan dan bimbingan dari orangtua adalah elemen paling penting dalam membangun sebuah karakter yang kuat.

Latih anak untuk mendengar.

Masuk sekolah sama dengan masuk dalam iklim yang baru. Bisa sangat lain daripada yang sebelumnya. Dan iklim yang baru itu sedikit banyak mempengaruhi kemampuan anak, antara lain kemampuan berbicara atau mengutarakan pendapat dan gagasan. Sebagai antisipasi atau latihan awal, Anda bisa mengajarkannya bagaimana harus mendengarkan orang lain. Latihlah anak Anda untuk mendengarkan pembicaraan orang lain serta bagaimana menanggapinya dengan baik. Setelah itu, latih kemampuan berbicaranya. Latih sesering mungkin. Sebaiknya gunakan bahasa yang baku, baik, dan benar. Penggunaan bahasa yang baik dan benar bisa membantu anak menangkap isi materi atau pembahasan.
(Genie/Genie/tty)
View Post
Oleh
Muhammad bin Muhammad bin Ahmad Al-Mahdi



Hak-hak yang harus dipenuhi supaya seorang anak muslim berada pada keadaan yang cocok untuk pendidikan Islam yang benar banyak sekali, kami akan meyebutkan di antaranya.

1. Memilih calon ibu yang baik, hal ini mengamalkan hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Artinya : Lihatlah agama calon istri supaya engkau tidak celaka” [Muttafaqun alaihi]

2. Hendaknya kedua orang tua berdo’a dan merendahkan diri kepada Allah agar berkenan memberi rezki anak yang shalih kepada keduanya.

“Artinya : Dan orang-orang yang berkata : “Ya Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang bertakwa” [Al-Furqon : 74]

“Artinya : Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar do’a” [Ali-Imran : 38]

Maka usaha apapun tanpa pertolongan Allah dan taufiq-Nya pasti akan berakhir dengan kegagalan.

Berapa banyak seorang ayah sengat menginginkan agar anaknya menjadi baik, ia sediakan hal-hal yang menunjang untuk kebahagiaan dan pendidikan anaknya, akan tetapi usahanya berakhir dengan kegagalan.

Dan berapa banyak seorang ayah memiliki anak-anak yang shalih, sedangkan ia sendiri bukan orang yang shalih.

3. Memberi Nama Baik
Salah satu hak anak yang wajib ditunaikan seorang ayah adalah memberi nama yang baik serta sesuai dengan syariat agama. Dan syariat agama Islam menganjurkan seorang muslim untuk memberi nama anak-anaknya dengan nama-nama tertentu, dan nama yang paling dicintai oleh Allah adalah : Abdullah, Abdurrahman. Dan nama yang paling benar adalah : Hammam dan Harits.

4. Salah satu hak anak yang wajib ditunaikan orang tua adalah hendaknya anak melihat dari orang tuanya dan dari masyarakatnya akhlak yang bersih, jauh dari hal yang merubah fitrah dan menghiasi kebatilan, baik akhlak yang dibenci itu berupa kekafiran atau bid’ah atau perbuatan dosa besar. Karena sesungguhnya perbuatan yang menyelisihi fitrah itu memberi pengaruh terhadap kejiwaan seorang anak dan merubah fitrah yang telah dianugrahkan kepadanya.

Karena fitrah seorang anak adalah iman kepada Allah Sang Penciptanya dan beriman terhadap seluruh keutamaan, membenci kekafiran, kedustaan dan penipuan. Dalam hatinya terdapat cahaya fitrah yang senantiasa menyuruh kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran, hanya saja wahyu Allah menambahi fitrahnya dengan cahaya diatas cahaya. Dasar landasan hal ini adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Artinya : Setiap anak dilahirkan diatas fitrahnya, ibu bapaknyalah yang menjadikan ia yahudi, nashrani atau majusi” [Muttafaqun Alaih]

5. Diantara hak-hak seorang anak yang wajib ditunaikan orang tuanya hendaknya seorang anak tumbuh bersih, suci, ikhlas dan menepati janji. Dan hendaknya dia dijauhkan dari orang-orang yang melakukan perbuatan syirik dan kesesatan, dan perbuatan bid’ah serta maksiat-maksiat, serta perbuatan-perbuatan yang memperturutkan hawa nafsu. Karena orang yang demikian itu terhadap seorang anak yang bersih dan suci hatinya serta baik jiwanya adalah ibarat teman duduk yang membawa racun yang mematikan dan penyakit kronis, dan itu semua merupakan penghancur keimanan dan perangainya yang baik.

Berapa banyak manusia rusak disebabkan bergaul dengan orang-orang yang pandir. Dan berapa banyak manusia dalam kebingungan disebabkan jauh dari orang-orang yang bijaksana dan ulama. Di dalam Al-Qur’an dan hadits telah disebutkan larangan bergaul dengan orang-orang jahat. Dan juga dari perkataan-perkataan Salafush Shalih banyak kita jumpai tentang hal itu. Kalaulah sekiranya dalam masalah ini tidak ada hadits yang menjelaskannya kecuali hadits An-Nu’man.

“Artinya : Permisalan teman duduk yang baik dan yang buruk adalah seperti pembawa minyak kasturi dan peniup api…” [Muttafaqun Alaih]

Tentulah hadits ini sudah mencukupi.

Ringkasanya adalah bahwa bahaya perangai jelek ini sangat besar, tidaklah orang-orang menjadi rusak melainkan disebabkan berteman dengan orang-orang yang jahat. Dan tidaklah orang-orang menjadi baik melainkan disebabkan oleh nasehat orang-orang yang baik. Dan dalam suatu perumpamaan dikatakan seorang teman itu akan menarik temannya (menarik kepada kebaikan atau kejahatan).

Engkau akan melihat seorang sahabat akan mengajak sahabatnya untuk nonton film, pergi ketempat-tempat minuman keras, melakukan perbuatan hina dan mengajaknya untuk menyukai gambar-gambar wanita yang terbuka auratnya serta mengajaknya untuk menyukai melihat majalah-majalah porno yang merusakkan kemuliaan akhlak dan menyebabkan penyimpangan dan kemunafikan, lalu seorang sahabat mengajak sahabatnya untuk mengikuti golongan-golongan dan pemahaman-pemahaman yang menentang dan menyimpang dari agama.

Akan tetapi seorang teman duduk yang baik memberi petunjuk kepada teman duduknya untuk menghadiri majelis-majelis ulama dan mengunjungi orang-orang yang shalih, bijaksana dan beradab. Dan dia akan mengajak temannya ke masjid serta mencintai orang-orang yang melakukan ruku’ dan sujud kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga hatinya itu menjadi cinta dan selalu terpaut dengan masjid hingga dia menjadi orang yang shalih.

Masjid adalah tempat hatinya, mushaf Al-Qur’an adalah teman yang selalu menyertainya dalam kesendiriannya, dan kitab yang berfaedah adalah teman duduknya, matanya mengucurkan air mata tatkala membaca Al-Qur’an dan dia merindukan untuk melihat Allah yang Maha Mulia dan yang Maha Memberi karunia, ia merindukan melihat Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang, ia hidup bersama manusia dengan tubuhnya sedangkan hatinya hidup bersama bidadari di kamar-kamar surga, tidaklah dia memetik buah ini dan tidaklah ia hidup dengan hatinya ini di surga yang paling tinggi melainkan disebabkan duduk dengan orang-orang yang baik.

Dan ringkasnya adalah jika kita menjauhkan anak-anak dari teman duduk yang buruk (jahat), berarti kita telah memberikan kepada anak-anak itu salah satu dari hak-haknya yang paling besar.

6. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memerintahkannya untuk shalat di saat berumur 7 tahun, dan memukulnya lantarannya tidak mengerjakan shalat di saat berumur 10 tahun, serta memisahkan tempat tidur anak-anak mereka.

7. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua adalah hendaknya mereka mengajari anak-anaknya untuk berenang, memanah dan menunggang kuda.

8. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka membiasakannya berlaku jujur, menepati janji dan berakhlak mulia.

9. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengajarinya petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam makan dengan tangan kanan disertai dengan membaca basmalah dan makan makanan yang paling dekat.

“Artinya : Wahai anak muda, ucapkanlah bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang terdekat darimu” [Muttafaqun Alaih]

10. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mecegahnya dari menonton televisi khususnya acara-acara yang haram misalnya tarian dan campur baur antara laki-laki dan perempuan. Dan melarangnya untuk melihat drama-drama berseri, yang berisikan pembunuhan dan kejahatan yang mengajarkan pembunuhan, pencurian dan pengkhianatan.

11. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka bersikap adil dalam mendidik anak untuk melakukan amar ma’ruf dan nahi mungkar, janganlah orang tua melampaui batas dan jangan pula terlalu lemah, janganlah berlebih-lebihan dalam memukul anak dan jangan pula membiarkannya tanpa teguran.

12. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengajarkan kepada anak untuk membenci orang-orang yang melakukan perbuatan bodoh, seperti seorang yang sudah mashur di masyarakat bahwa ia adalah orang yang suka berkhianat dan melakukan perbuatan nifak dan pemain-pemain sandiwara yang dinamakan oleh orang-orang dengan bintang seni disertai dengan usaha mengisi hati anak untuk cinta kepada para sahabat nabi, tabi’in, ulama dan mujahidin.

13. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mendidik anak untuk memakan makanan yang halal dan makan dari hasil jerih payah sendiri secara bertahap.

14. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka menolong anak untuk taat kepada Allah dan RasulNya, contohnya kalau seorang anak memilih perkara-perkara yang tidak menyelisihi syariat agama maka janganlah kedua orang tua melarannya.

15. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memilihkan dengan baik calon isteri yang shalihah yang membantunya untuk taat kepada Allah dan RasulNya.

16. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka mengarahkan anak sebelum ia menikah untuk memperoleh ilmu agama dari para ulama yang mengamalkan imunya, dan menanamkan rasa cinta untuk menghafal Al-Qur’an dan juga seluruh ilmu-ilmu syariat agama ini seperti fikih, hadits, ilmu bahasa, contohnya nahwu, shorf dan balaghah. Serta ilmu ushul fikiih, dan menanamkan rasa cinta kepada aqidah Salafush Shalih.

17. Diantara hak-hak yang wajib ditunaikan oleh orang tua hendaknya mereka memberi semangat anak untuk belajar secara khusus ilmu dunia yang ia minati untuk melayani masyarakat sesudah memperoleh ilmu agama yang wajib ia pelajari.

Dan terakhir : Sesungguhnya hak-hak pendidikan terhadap anak dalam agama Islam tidak ada perbedaan diantara satu negeri dengan negeri yang lainnya atau masa yang satu dengan masa yang lainnya. Perbedaan yang ada hanyalah perbedaan masalah nama dan washilahnya (prasarananya) saja. Dan pokok-pokok yang disebutkan tadi cocok untuk manusia pada setiap zaman, tempat dan sesuai untuk seluruh manusia dipenjuru negeri

Dan segala puji bagi Allah,Rabb smesta alam, shalawat serta salam atas Nabi, keluarga dan para sahabat beliau.

[Majalah Al-Ashalah Edisi 10 hal. 44]

[Disalin dari majalah Adz-Dzakhiirah Al-Islamiyyah Edisi 10/Th. II/1425H/2004M, Penerbit Ma’had Ali Al-Irsyad Surabaya, Alamat Perpustakaan Bahasa Arab Ma’had Ali-Al-Irsyad, Jl Sultan Iskandar Muda Surabaya]
View Post